Jumat, 25 Maret 2011

susur sungai dalam rangka hari air sedunia


Air bagi kehidupan manusia merupakan hal yang paling mendasar, diperkirakan konsumsi tubuh akan air bersih membutuhkan 15 liter/hari/orang, itupun dalam kondisi darurat. Dikondisi normal, kebutuhan konsumsi air bersih meningkat 2 kali lipat. Dalam kondisi normal diperkirakan konsumsi akan air bersih sebanyak 150 liter/KK/hari. Sungai ciliwung sebagai wilayah resapan air mengalami masalah yang berat dikarnakan sampah, dan perilaku masyarakat Jakarta yang kegemarannya “membuang sampah sembarangan” kemudian masuk kesungai. Banyaknya sampah yang masuk diperkirakan sebanyak 2700 M3/hari, 75% diantaranya adalah sampah rumah tangga.
Dengan besarnya kebutuhan air bersih tersebut dan tidak seimbangnya fungsi sungai sebagai penyerapan air, menyebabkan krisis air bersih diwilayah Jakarta khususnya wilayah Jakarta barat dan Jakarta utara. Diwilayah kapuk muara Jakarta utara, kriris air bersih mulai dirasakan pada awal tahun 1980-an dikarnakan wilayah tersebut adalah wilayah muara sungai Jakarta, kondisi air tanah yang tercemar limbah berat menyebabkan beberapa warga memilih membeli air bersih kepada perusahaan swasta yang melakukan privatisasi air yang seharusnya merupakan hak bagi banyak orang dalam kehidupannya. Beberapa warga kapuk muara juga memilih menggunakan air sungai yang sudah tercemar tersebut untuk mandi dan mencuci sayuran, buah, tempe dan tahu yang kemudian dijual bebas dipasar terdekat. Kondisi ini disebabkan banyaknya masyarakat yang membuang sampah kesungai dan juga pihak industri yang mengalirkan limbah cair kesunagi terdekat dan kemudian terbawa arus masuk kewilayah sungai tersebut.
Dalam memperingati hari air sedunia, tepatnya tanggal 22 maret 2011. komunitas green camp halimun, komunitas transformasi hijau, komunitas peminat fotografi UNJ, dan masyarakat umum akan melaksanakan susur sungai untuk melakukan penyegelan tempat sampah ilegal yang terdapat dibantaran sungai ciliwung. Berdasarkan data sebelumnya ditemukan 37 titik pembuangan sampah illegal yang terdapat didaerah lenteng agung – pintu air manggarai. Dengan adanya 37 titik tempat sampah illegal menyebabkan tercemarnya air sungai ciliwung, pencemaran ini sangat dirasakan oleh warga yang berada pada daerah hilir sungai ciliwung atau muara sungai ciliwung.
Dalam aksi susur sungai kali ini, komunitas green camp halimun juga melakukan penyegelan tempat sampah illegal, dan membagikan fact sheet bahaya dan dampak sampah, memilah sampah dan bagaimana cara mengolah sampah rumah tangga (sampah organic) diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dikerjakan dengan tangan. Dengan adanya pembagian selebaran ini kami mengharapkan bahwa warga tergerak untuk memulai pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap hari dan tidak lagi membuang sampahnya sembarang kesungai, khususnya sungai ciliwung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar